Minggu, 11 Agustus 2013

HANYA 1 HARAPAN SEBAGAI KESUDAHANNYA "KHUSNUL KHOTIMAH"



Kini usia sudah mulai senja, bahkan sudah senja. Dengan kondisi itu, ada banyak kesenjangan. Kesenjanganpun timpang dalam kesendirian. Ada kalanya kesendirian itu meneduhkan. Ada kalanya kesendirian adalah suatu pilihan, atau bahkan pelarian Ada juga, bahwa  kesendirian yang dibuahkan oleh keadaan.

Raga ini membutuhkan  seseorang untuk berbagi. Tempat memuntahkan dan  mencurahkan semua rasa yang menggerogoti dan berkecamuk di kepala (logika). Jiwa ini merindukan hati untuk berlabuh dan bersandar, tempat menambatkan sauh segala asa yang inginnya menjadi nyata.

Sejauh mana kaki ini harus menapak dan pengembaraan jiwa akan berhenti ? Sebenarnya tidaklah ada pelita yang menjauh. Namun langkah demi langkah harus diayunkan untuk mengurai kusutnya benang kehidupan. Tdak ada langkah kegelapan, dan tidak akan meraba-raba dalam keraguan. Semua ada ujungnya …

Ada yang menghidupkan, ada Sang Pemilik Kehidupan Tentu Zat Maha Pemilik tidak akan membiarkan hambaNya terperangkap dalam kesesatan. Dia (Allah SWT) Maha Rahman dan Rahim. Maha Pengampun dan Maha Pemberi Petunjuk. Tidak akan terjadi rasa kehilangan yang mematikan dan membiarkan rasa sakit menjadi kesudahannya.

Manusia makhluk yang paling sempurna, dihidupkan untuk menjalankan amanah kesempurnaannya menjadi khalifah di bumi. Hanya 1 harapan/doa sebagai kesudahannya, yaitu : ”Khusnul Khotimah” Amin Ya Robbal’alamien


Tidak ada komentar:

Posting Komentar